Supervisi Tata Boga (Pengertian Pengawasan)



Makalah Pengertian Pengawasan
     STB
     (Supervisi Tata Boga) 
    Tugas Individu



    DEWI YULIANTI
NIM  15.33009
DIPLOMA III MANAJEMEN TATA  BOGA POLITEKNIK PARIWISATA MAKASSAR 2017





KATA PENGANTAR

            Segala puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab atas berkat, rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Pengertian Pengawasan " dan dapat selesai tepat pada waktunya.

            Penulisan makalah ini merupakan salah satu materi pokok pembahasan yang telah ditentukan oleh pihak kampus dan pihak dosen yang harus dipenuhi oleh penulis dalam menyelesaikan program pembelajaran.

            Dalam penulisan makalah ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak selama pembuatan makalah ini. Pada kesempatan ini, penulis turut menyampaikan ucapan banyak terima kasih.

            Dengan adanya makalah "Pengertian Pengawasan" ini, penulis sangat mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi proses pembelajaran di kampus Politeknik Pariwisata Negeri Makassar di masa yang akan datang.

            Demikianlah makalah "Pengertian Pengawasan" ini dibuat, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak sebagai upaya penyempurnaan makalah ini.
                                                                        Makassar, 30 September 2017


Penulis



Dewi Yulianti




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.. i

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. 1
B. Tujuan Penulisan Makalah

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengawas Atau Kepengawasan
B. Jenis-Jenis Pengawas
C. Manfaat Pengawasan
D. Contoh Pengawasan Di Dalam Dapur

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
   
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


   Selain mendapatkan tugas materi ini dari dosen mata kuliah ini. Penulis juga ingin lebih memahami tentang pentingnya arti pengawas/ kepengawasan baik secara umum maupun di dalam dunia dapur. Kemudian membahas sekalian juga ingin mengenal berbagai jenis – jenis Kepengawasan yang belum pernah penulis ketahui sebelumnya.

  Pengawasan sangatlah penting dalam manajemen karena merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana memiliki arti proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu pengawasan dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya. Di dalam suatu organisasi terdapat tipe-tipe pengawasan yang digunakan, seperti pengawasan pendahuluan (preliminary control), pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control), pengawasan feed back (feed back control).

            Di dalam proses pengawasan juga diperlukan tahap-tahap pengawasan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap-tahap pengawasan tersebut terdiri dari beberapa macam, yaitu tahap penetapan standar, tahap penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, tahap pengukuran pelaksanaan kegiatan, tahap pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan dan tahap pengambilan tindakan koreksi.

            Suatu organisasi juga memilki perancangan proses pengawasan, yang berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan. Untuk menjalankan proses pengawasan tersebut dibutuhkan alat bantu manajerial dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu proses dapat langsung diperbaiki. Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan. Pengawasan juga meliputi bidang-bidang pengawasan yang menunjang keberhasilan dari suatu tujuan organisasi.



B. Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan penulisan makalah ini ialah :
  • Agar penulis atau pembaca yang lainnya dapat mengetahui arti pengawas dan kepengawasan.
  • Untuk dapat mengetahui berbagai jenis – jenis kepengawasan yang ada secara umum.
  • Untuk mengetahui manfaat pengawasan.
  • Untuk dapat memahami tindakan kepengawasan yang ada lewat sebuah contoh kasus.



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengawas Atau Kepengawasan 
   Pengawas ialah orang yang menjalankan tugas kepengawasan dan Pengawasan merupakan sebuah proses di dalam menetapkan ukuran dari kinerja dan juga pengambilan tindakan yang dapat mendukung dalam pencapaian hasil yang diharapkan agar sesuai dengan kinerja yang sudah ditetapkan. Atau juga dapat diartikan ialah sebuah proses agar dapat memastikan bahwa segala aktivitas yang terlaksana sesuai seperti apa yang sudah direncanakan dan juga yang dinamakan suatu proses untuk menegaskan bahwa seluruh aktifitas yang terselenggara telah sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.


   Menurut beberapa ahli Pengawas/Kepengawasan ialah sebagai berikut :

  1.  Menurut Robert J. Mockler pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaa, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur deviasi-deviasi dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang dimiliki telah dipergunakan dengan efektif dan efisien.
  2.   George R. Tery (2006:395) mengartikan pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, mmenerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
  3.  Robbin (dalam Sugandha, 1999:150) menyatakan pengawasan itu merupakan suatu proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga membutuhkan seorang manajer untuk menjalankan tugas dan pekerjaan organisasi.
  4. Kertonegoro (1998:163) menyatakan pengawasan itu adalah proses melalui manajer berusaha memperoleh keyakinan bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaannya.
  5. Dale (dalam Winardi, 2000:224) dikatakan bahwa pengawasan tidak hanya melihat sesuatu dengan seksama dan melaporkan hasil kegiatan mengawasi, tetapi juga mengandung arti memperbaiki dan meluruskannya sehingga mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yang direncanakan.


B. Jenis - Jenis Pengawasan

 Pengawasan internal dan eksternalpengawasan internal merupakan suatu pengawasan yang dilaksanakan oleh orang atau badan yang ada didalam lingkungan unit lembaga atau organisasinya. Sedangkan pengawasan eksternal ialah pengawasan yang dilaksanakan oleh unit pengawasan yang terdapat diluar unit lembaga atau organisasi yang diawasinya.
  • Pengawasan preventif represifpengawasn preventif ialah suatu bentuk pengawasan yang dilaksnakan pada kegiatan sebelum kegiatan tersebut dilakukan, sehingga mampu mencegah terjadinya kegiatan yang melenceng. Contohnya: pengawasan yang dilakukan pemerintah untuk menangkal penyimpangan pelaksanaan keuangan negara yang berpotensi akan merugikan negara. Sedangkan pengawasan represif ialah suatu bentuk pengawasan yang dilaksanakan pada kegiatan setelah kegiatan itu sudah selesai dilakukan. Conthonya: pengawasan pada anggaran akhir tahun, dimana anggaran yang telah ditentukan disampaikan laporannya.
  • Pengawasan aktif dan pasifpengawasan aktif ialah merupakan suatu bentuk pengawasan yang dilaksanakan ditempat kegiatan yang bersangkutan. Sedangkan pengawasan pasif ialah merupakan suatu bentuk pengawasan yang dilaksanakan melalui penelitian dan pengujian terhadap surat-surat ataupun laporan pertanggungjawab yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.
  • Pengawasan kebenaran formil: merupakan suatu bentuk pengawasan menurut hak dan (rechtimatigheid) dan pemeriksaan kebenaran materi ihwal maksud dan tujuan pengeluaran (doelmatigheid).
  
C. Manfaat Pengawasan

1.      Untuk memberikan ruang regular untuk superviesees untuk merenungkan isi dan pekerjaan mereka
2.      Untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam bekerja
3.      Untuk menerima informasi dan perspektif lain mengenai pekerjaan seseorang
4.      Untuk menjadi dukungan baik segi pribadi ataupun pekerjaan
5.      Untuk memastikan bahwa sebagai pribadi dan sebagai orang pekerja tidak dtinggalkan tidak perlu membawa kesulitan, masalah dan proyeksi saja
6.      Untuk memiliki ruang untuk mengesplorasi dan mengekspresikan distress, restimulation pribadi, transferensi atau counter-transferensi yang mungkin dibawa oleh pekerjaan
7.      Untuk merencanakan dan memanfaatkan sumberdaya pribadi dan profesional yang lebih baik
8.      Untuk menjadi pro-aktif bukan re-aktif
9.      Untuk memastikan kualitas pekerjaan

D. Contoh Pengawasan Di Dalam Dapur
          Contoh pengawasan dari sudut pandang Supervisor ( Pengawas itu sendiri ).
 
Tugas dan Tanggung Jawab Supervisor :

               Dalam organisasi, seperti halnya manajer madya maupun manajer puncak, supervisor
               memiliki tugas yang sama yaitu:

·         Merencanakan kegiatan (planning)
·         Mengorganisasikan kegiatan (organizing)
·         Menyiapkan orang yang akan melaksanakan kegiatan (staffing)
·         Mengarahkan proses pelaksanaan kegiatan (directing)
·         Mengendalikan perkembangan pelaksanakan kegiatan (controlling)
Adapun yang membedakan antara supervisor, manajer madya dan manajer puncak adalah besarnya ruang lingkup tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas itu.

           Tugas-tugas tersebut diatas biasa disebut sebagai tugas Manajerial. Tugas-tugas manajerial pada dasarnya merupakan alat untuk melakukan berbagai kegiatan. Beberapa kegiatan yang menjadi tanggung jawab seorang supevisor adalah:

·         Memproduksi barang atau jasa (production)
·         Mempertahankan dan meningkatkan mutu hasil kerja dan mutu suasana kerja (quality)
·         Mengendalikan biaya operasional agar harga produk tetap bersaing (cost)
·         Mengembangkan cara kerja yang sederhana, mudah, sistematis, fleksibel dan adaptabel yang              mampu mendukung terwujudnya hasil produksi yang bermutu tinggi, cepat dan murah                 (methods)
·         Mengupayakan dan mempertahankan semangat kerja yang tinggi dan suasana kerja yang       harmonis (morale)
·         Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan kerja anak buah (training)
·         Menekan seminimal mungkin resiko kerusakan dan kecelakaan di tempat kerja (safety)
·         Menjaga dan memelihara lingkungan hidup (environment)


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.
Tipe-tipe pengawasan yaitu : pengawasan pendahuluan, pengawasan pada saat kerja berlangsung, pengawasan feed back. Tahap  proses pengawasan : menetapkan standar pelaksanaan, penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisa penyimpangan-penyimpangan, pengambilan tindakan koreksi.
Pengawasan penting disebabkan karena perubahan lingkungan organisasi, peningkatan kompleksitas organisasi, meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan, kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang, komunikasi dan menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi.
Perancangan proses pengawasan diantaranya yaitu : merumuskan hasil yang di inginkan, menetapkan penunjuk hasil, menetapkan standar penunjuk dan hasil, menetapkan jaringan informasi dan umpan balik dan menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi. Bidang strategik dalam pengawasan adalah transaksi keuangan, hubungan manajer dan bawahan, dan operas-operasi produktif. Alat- alat pengawasan yang paling umum adalah manajemen pengecualian, manajemen informasi sistem, analisa rasio dan penganggaran.
B. Saran
Pengawasan dirasa sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena jika tidak ada pengawasan dalam suatu organisasi akan menimbulkan banyaknya kesalahan-kesalahan yang terjadi baik yang berasal dari bawahan maupun lingkungan.
Pengawasan menjadi sangat dibutuhkan karena dapat membangun suatu komunikasi yang baik antara pemimpin organisasi dengan anggota organisasi. Serta pengawasan dapat memicu terjadinya tindak pengoreksian yang tepat dalam merumuskan suatu masalah.
Pengawasan lebih baik dilakukan secara langsung oleh pemimpin organisasi. Disebabkan perlu adanya hak dan wewenang ketegasan seorang pemimpin dalam suatu organisasi. Pengawasan disarankan dilakukan secara rutin karena dapat merubah suatu lingkungan organisasi dari yang baik menjadi baik lagi.



                      DAFTAR PUSTAKA

·         http://www.elearning.gunadarma.ac.id/.../bab7-dasar-dan-teknik-pengawasan/ Sule, Ernie Tisnawati, dkk.2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana Penada Media Group
·         Diposkan oleh roni fardiansyah di 14.11http://zahranmirzan.blogspot.com/2013/01/makalah-pengantar-manajemen-controlling.html
·         Handoko, Hani, 1998, Manajemen, edisi kedua, BPFE, Yogyakarta.
·         Diposkan oleh rara zarary di selasa, juli 31, 2012 http://rara-zarary.blogspot.com/2012/07/pengawasan-controlling.html


Comments